Takdir Tidak Mau Tahu
Ia jatuhkan tubuhnya yang kekar di atas tubuhku, nafasnya menderu menandakan dia mencapai klimaks dan puas dengan pemainan cinta yang baru saja kami lakukan. Lalu dia mengangkat tubuhku dan memelukku dengan erat sambil mengucapkan I love you, darl.
Mukaku memerah, kupandangi wajahnya dengan teliti. Pria
tampan ini adalah Mas Adam, suamiku, seorang Co. Pilot di salah satu airlines ternama di Jakarta. Kami baru
saja menikah, dan betapa bahagianya aku memiliki seorang pendamping hidup seperti
Mas Adam.
“Kok ngelamun?”
<< Baca selengkapnya >>
Begal-begalan
Sepasang
muda mudi sebut saja namanya Bunga dan Anton, mereka menikmati malam di kawasan
Kebun Raya Bogor. Langit malam yang cerah, bulan purnama pun sedang
terang-terangnya, dan udara dingin melengkapi malam dua sejoli yang sedang
dimabuk cinta itu. Bunga memeluk erat pinggang Anton di atas kuda besinya,
Anton membalas dengan menggenggam erat tangan Bunga.
Namun
bukan cuma mereka berdua yang menikmati malam itu, tapi cacing-cacing di perut
Anton ikutan caper, mereka kompak
ambil suara untuk mengingatkan Anton bahwa sudah waktunya mereka makan. Saking
kencangnya paduan suara cacing-cacing itu, hingga mengeluarkan getar yang
kencang di perut Anton. Bunga kaget, sambil mengendurkan pelukannya.
“Ebuset, yang,
perut kamu ada fasilitas getarnya, ya, sekarang?”
<< Baca selangkapnya >>
Ketipu
3 pemuda membuka harinya dengan menyeruput kopi panas, dan mengunyah pisang goreng di warung kopi dekat kosan Putri. Mereka demen banget nongkrong di sana pagi-pagi, karena banyak cewek yang bakalan wara-wiri.
“Bro, bro.” panggil Jopi nyolek
pundak 2 rekannya
“Suit.. suit!” Juki dan 2 orang
sobatnya kompak memonyongkan bibir, ketika ada cewek sexy, menggunakan rok mini merah lewat di depan mereka.
“Anjrit, Dian Sastro lewat, cuy!
Semok beudh..” ucap Juki menggebu
<< Baca selengkapnya >>
Teman Sehati
Kuna sedang terlelap tidur, tiba-tiba dia merasa tubuhnya tertindih makhluk besar, berwarna hitam. Kuna meronta, berusaha melepaskan tubuhnya dari makhluk itu. Namun usahanya sia-sia, makhluk tersebut menyeret dan melempar Kuna ke ruang gelap. Kuna mulai panik, ia berlari sambil meraba-raba mencoba mencari jalan keluar. “Ya, Tuhan.. Tolong aku” Ucap Kuna dengan napas yang terengah-engah. Tiba-tiba Kuna menyentuh sesuatu yang empuk dan basah. Kuna mencoba menegakan kepalanya, dan.. “Aaaaaaarrrggggghhhh…!” Kuna pun terbangun dari tidurnya, dan terlepas dari mimpi buruknya. Mukanya bersimbah keringat. Kemudian dia beranjak dari tempat tidur lalu bergegas ke kamar Ibunya.
“Bu.. temenin
Kuna tidur, ya” rengek Kuna disamping Ibunya yang sedang tidur pulas
“Bu..” Kuna menggoyangkan badan
Ibunya
<< Baca Selangkapnya >>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar