Ia jatuhkan tubuhnya yang kekar di atas tubuhku, nafasnya menderu menandakan dia mencapai klimaks dan puas dengan pemainan cinta yang baru saja kami lakukan. Lalu dia mengangkat tubuhku dan memelukku dengan erat sambil mengucapkan I love you, darl.
Mukaku memerah, kupandangi wajahnya dengan teliti. Pria
tampan ini adalah Mas Adam, suamiku, seorang Co. Pilot di salah satu airlines ternama di Jakarta. Kami baru
saja menikah, dan betapa bahagianya aku memiliki seorang pendamping hidup seperti
Mas Adam.
“Kok ngelamun?”
Pertanyaan Mas Adam membuatku kaget
“Aku lagi ngebayangin
rencana honeymoon kita besok Mas, aku
nggak sabar pengen lihat Dubai”
Jawabku semangat.
Tiba-tiba Ponsel
Mas Adam berbunyi.
“Hallo, who is speaking?”
“Okay, I’ll be right there”
“Siapa Mas?” tanyaku penasaran
“Dari kantor, aku disuruh terbang ke Singapore malam ini dan
baru kembali minggu depan” jawab Mas Adam
“Lho, terus rencana honeymoon
kita besok gimana? Ulang tahunku gimana?” ucapku kesal
“Kayaknya kita harus re-sechdule
sayang, nggak apa-apa, ya?”
“Kok, gitu, sih! Kamu nggak sayang aku!” Aku kesal, karena rencana
yang sudah aku susun selama sebulan ini harus rusak hanya karena Mas Adam harus
menggantikan temannya yang sedang sakit untuk dinas ke Singapore.
Kubiarkan Mas Adam menyiapkan segala keperluannya sendiri.
Aku benar-benar kesal dan kecewa.
“Darl, aku jalan
dulu, ya.”
Aku nggak jawab
“Kamu jaga kesehatan, ya. Minggu depan kita pasti ke Dubai”
Mas Adam mencium pipiku, tapi aku nggak bergeming. Mata tetap
kupejamkan seakan aku terlelap tidur, hingga aku mendengar laju suara mobil Mas
Adam menjauh.
Tak lama kemudian ponsel-ku
berbunyi, kulihat nama Mas Adam muncul di layar, langsung saja ku reject panggilan tersebut. Semenit
kemudian, ponsel-ku berbunyi lagi.
Tampaknya Mas Adam masih berusaha menghubungiku, lalu aku reject lagi. Begitu seterusnya hingga panggilan ke sepuluh aku
memutuskan untuk mematikan ponsel
saking kesalnya.
Aku pindah ke ruang keluarga dan memilih menonton tv untuk memperbaiki
mood. Tapi acara tv malam itu nggak
ada yang bagus hingga aku mematikannya. Ku lempar remote tv ke sudut kursi, dan aku mulai melamun, melamunkan rencana
honeymoon kami yang harus tertunda.
Kriiing.. kring!
Telpon rumahku berdering membuyarkan lamunanku
“Siapa, sih, tengah malam begini nelpon?”, tanyaku dalam
hati
Dengan malas aku beranjak
“Halo selamat malam”
“Selamat malam, dengan Ibu Airin?” Tanya seseorang dari seberang
sana
“Iya, saya sendiri, dengan siapa saya bicara?”
“Saya Johan dari pihak management
Lintas Air. Saya mewakili Lintas Air ingin menyampaikan berita duka cita atas
meninggalnya Co. Pilot Adam. Pesawat yang beliau bawa mengalami masalah dan
akhirnya terbakar saat hendak take off.
Kami mohon agar Ibu bersabar”
“Ya, Allah.. Ya, Tuhanku..” Seketika aku tak sanggup menahan
tubuhku, sendi-sendiku terasa lemas. Air mataku pun tak dapat lagi ku bendung,
semua rasa bercampur aduk.
Aku berlari mengambil ponsel
yang sedari tadi sengaja ku matikan dan segera kunyalakan.
Pip! Pip! Ringtones
ponselku bunyi berkali-kali. Ternyata banyak sekali teman yang mencoba
memberitahukan ku tentang kecelakaan pesawat itu. Diantara belasan pesan
tersebut, ada satu pesan dari Mas Adam, yang dikirimkan sebelum ia take off.
Sayang, aku tau kamu
marah. Maafkan aku, ini tugas mendadak kita jadi batal ke Dubai, batal
merayakan Ulang Tahunmu di sana. Sayang, betapa bahagianya aku memilikimu. Aku
sangat bersyukur bahwa Allah mengirimkan seorang bidadari kedalam hidupku.
Selamat ulang tahun istriku. Oh ya, di laci lemari ada sebuah hadiah yang sudah
aku siapkan untukmu. Tapi sebelum dibuka, dengerin ini dulu ya, sayang! :D
Aku segera membuka laci lemari. Di sana ada seonggok kotak
kecil yang terbungkus manis. Aku ambil dan kembali duduk di pinggir kasur.
Aku kembali membuka pesan dari Mas Adam, dia mengirimkan voice note. Tanpa ragu aku mem-play voice note tersebut.
All my bags are packed
I'm ready to go I'm standing here outside your door I hate to wake you up to
say goodbye
But the dawn is
breakin' This early mornin' The taxi's waitin' He's blowin' his horn Already
I'm so lonesome I could cry
So kiss me and smile
for me Tell me that you'll wait for me Hold me like you'll never let me go
Cause I'm leaving on a jet plane Don't know when I'll be back again Oh babe I
hate to go.
I Love You, Darl.
Suara Mas Adam menyanyikan lagu Leaving on a jet plane, lagu favorite
kami berdua. Air mataku semakin deras menetes. Ku kuatkan diri membuka hadiah
yang Mas Adam tinggalkan untuku.
Sebuah cincin emas putih bertahtakan batu berlian besar di
tengahnya, dengan secarik kertas bertuliskan Hanya kamu satu-satunya yang paling berharga dalam hidupku.
Jerit tangisku memecah keheningan malam. Aku manjatuhkan
badanku ke lantai, aku tak sanggup lagi menahan kesedihanku, menahan
kehilanganku, dan menahan sesalku. Aku hanya ingin Mas Adam tau aku sangat
mencintainya.
Kita tak pernah tahu bahwa sebuah hari biasa menjadi hari terakhir. Cerpennya bagus.
BalasHapusHehehe.. Terima kasih mbak susi
Hapushe eh, sebuah narasi yang sangat bagus, sebagai cerpen, btw aku harusnya bacanya ngga pagi2 gini agar bisa lebih menikmati nya
BalasHapusKalau gitu kakak boleh baca lagi di waktu santai hehehe... terima kasih sudah mampir kak.
HapusBagus kak cerpennya
BalasHapusAlhamdulillah, kalau menghibur.
HapusTerima Kasih sudah mampir
Pembukanya kok gitu sih, Bun? :D
BalasHapusBagus ceritanya, aku sampai nangis, nih :'(
isss.. ini anak ikutan manggil "bun". bayar! hahaha...
Hapuskakak, nyindir apa cengeng? hehehe...
Makasih kak, sudi mampir :D
sedih sekali yah, saya kira akan dapat berita bahagia, ternyata banyak telepon itu memberitahukan berita duka, terharu banget bacanya
BalasHapusTerinspirasi dari berita kecelekaan beberapa maskapai beberapa bulan lalu, kak.
HapusAstaga gue pikir awalnya ini beneran, ternyata fiksi ya ini ya? iya kan? jangan bilang beneran! JANGAAAN! :(
BalasHapusih kakak lebay, hahahaha... Fiksi kak, fiksi. sumpah ini fiksi
HapusHahaha iya. Anyway, salam kenal ya! \(w)/
HapusYoi, kak! :D
Hapusmerinding ey, bagus cerpenmu say....
BalasHapusTerima Kasih mbak sudah mampir, ini masih belajar kok, mbak.
Hapustiba-tiba ikutan sedih :l
BalasHapusmandi gih, kak. biar nggak sedih hahaha :D
HapusWaktu si Adam re-schedule honeymoon, lalu istri kesal, marah, itu ane udah tebak sih endingnya seperti apa? Udah mainstream banget soalnya. Tapi karena narasinya yang keren banget, jadi kesan dramatisnya dapet, sih. Suka banget lah.
BalasHapusho oh kak emang ceritanya mainstream, ya. karena aku terinspirasi pas kecelakaan maskapai penerbangan itu. btw terima kasih sudah mampir
Hapuskyaaa... aku banget ini suka ngambek kalo ditinggal lembur pas wiken.. jadi kangen suamiiiii
BalasHapushihihi.. pengantin baru sih soalnya. bawaannya mau deket2 teyus hehhehe..
Hapus