Selasa, 31 Maret 2015

Booming #Instagraminhand

Hari ini gue buka Sosial Media tau-tau banyak yang nge-share foto tangan seakan sedang menggenggam akun Instagram. ternyata namanya #Instagraminhand.

Lalu supaya gue ikut kekinian, gue tergelitik buat bikin juga, toh nggak butuh waktu lama buat bikin itu.

Nah, sebelum mulai kita kudu nyiapin :
1. HP smartphone
2. Aplikasi picarts, yang bisa kamu unduh melalui play store di android (kebetulan HP gue android)
3. Foto selfie tangan seperti lagi menggenggam sesuatu
4. Screen Shoot tampilan Instagram

Senin, 16 Maret 2015

Ketipu




3 pemuda membuka harinya dengan menyeruput kopi panas, dan mengunyah pisang goreng di warung kopi dekat kosan Putri. Mereka demen banget nongkrong di sana pagi-pagi, karena banyak cewek yang bakalan wara-wiri.  

Bro, bro.” panggil Jopi nyolek pundak 2 rekannya

“Suit.. suit!” Juki dan 2 orang sobatnya kompak memonyongkan bibir, ketika ada cewek sexy, menggunakan rok mini merah lewat di depan mereka.

Anjrit, Dian Sastro lewat, cuy! Semok beudh..” ucap Juki menggebu

Bro, bro, yang itu, tuh, beugh.. dadanya men.. montok! Jadi pengen diboboin” mata Gabuk beralih ke cewek lain yang lewat.

“Huh, beleguk sia, ih!” Jopi menoyor kepala Gabuk

Nape lu? Sorry bro, orang ganteng, mah, bebas!” Ledek Gabuk

Adalah Juki (Junar Haki), Jopi (Harjo Setapi), dan Gabuk (Topo). Tiga serangkai yang duduk di Semseter akhir universitas ternama di Indonesia. Mereka bertiga seperti ditakdirkan selalu bersama sedari kecil. SD sekolah bareng, SMP bareng juga, SMA sekelas, Kuliah samaan, makan bareng, tidur bareng, cuma mandi aja yang nggak bareng. Mereka menyebut diri mereka dengan The Three Mas-mas getir!

Jopi, punya hobi ngupil dan nyiumin kotoran kaki. Gabuk, nggak bisa lihat cewek bahenol dikit, bawaannya langsung pengen nyosor. Sedangkan Juki, jadi bokepers alias pecinta film bokep.

Men, Putri, men” Jopi menepuk pundak Juki.

Juki buru-buru ngejar dan menjajarkan langkahnya dengan Putri

“Sore banget Put pulangnya? Bang Juki nungguin dari tadi” ucap Juki sambil membelai rambut Putri

“Iya, bang. Tadi dapet tugas dari dosen. Abang jadi mampir kekosan Putri?

“Jadi dong, sayang. Masa udah nunggu sampe bejamur nggak jadi mampir. Yuk, ah!”

Yo-ma-bro! Gue cabut, ya! Pacaran dulu biar kayak orang bener” Pamit Juki ke sohibnya, sambil merangkul pundak Putri dan berlalu

Bro! Jangan lupa pake pengaman, ye! Hahaha..” Teriak Gabuk.

Putri mahasiswi semester 6, tinggi, langsing, kulitnya putih. Ia mempunyai suara yang lembut, sehingga membuat siapa saja nyaman berada di sampingnya. Itulah yang membuat Juki jatuh cinta dan telah menjalin hubungan dengan Putri seminggu ini. Tapi karena kesibukannya, Juki jarang ketemu sama Putri, dan khusus hari ini, Juki bela-belain supaya bisa kangen-kangenan sama Putri.

Di kamar kosnya, Putri pamit  ke Juki untuk mandi. “Bang Juki, Putri tinggal mandi dulu, ya.”

“Iya cantik, jangan lama-lama mandinya, nanti abang keburu kangen” ledek Juki sambil meluk Putri dengan erat.

Saat Putri mandi, Juki mulai iseng ngegratakin isi kamar Putri. Dia buka lemari bajunya dan melihat koleksi baju putri. Tangannya mulai menjalar ke sisi lain, ternyata bagian ini adalah tempat putri menyimpan pakaian dalamnya. Mata juki berbinar, napasnya menderu, sambil memegang satu persatu pakaian dalam milik Putri. 

“Ah, Putri pasti sexy kalau cuma pakai G-string merah ini” ucap Juki sembari menciumi G-string merah itu. Bayang-bayang putri berG-string merah mulai menari-nari di otak Juki. 

Sesaat lamunan Juki buyar ketika matanya melirik sebuah buku berwarna pink. Rasa penasaran yang besar membuat Juki kepo, dan membaca buku diary milik Putri. 

Masa laluku kelam, aku seperti terperangkap di dimensi yang berbeda. Aku dihardik, dunia menolak bahkan orangtuaku sendiri. Apa salahku, Tuhan?
Mengapa Engkau menciptakan aku sebagai laki-laki, tapi mempunyai naluri wanita?
Apa salahku, Tuhan?

Juki, nggak berani baca lanjutannya. Namun yang lebih membuat Juki kaget, saat ia membuka lembar berikutnya. Di sana tertempel foto laki-laki berbadan kurus, rambutnya panjang, dan berkulit putih, mirip sekali dengan Putri. 

Masa lalu putri adalah kamu, semoga kamu mau menjadi Putri yang sekarang

Juki kaget. “Jadi tadi gue meluk batangan??? Ohh.. Tidaaaakk!!!” teriak Juki sambil ngacir, ninggalin kamar Putri yang berantakan.

Di pangkalan tempat mereka nongkrong, Jopi dan Gabuk kebingungan ngeliat Juki lari pontang-panting.

“Woy Bro! Mau kemane buru-buru amat? Mau beli pengaman, ye?” Tanya Jopi

“Kagak Bro, gue abis liat embahnya demit!” Teriak Juki sambil terus berlari meninggalkan sohib-sohibnya yang masih kebingungan.

Sumber Foto: kurangcermat.blogspot.com

Senin, 09 Maret 2015

Teman Sehati




       Kuna sedang terlelap tidur, tiba-tiba dia merasa tubuhnya tertindih makhluk besar, berwarna hitam. Kuna meronta, berusaha melepaskan tubuhnya dari makhluk itu. Namun usahanya sia-sia, makhluk tersebut menyeret dan melempar Kuna ke ruang gelap. Kuna mulai panik, ia berlari sambil meraba-raba mencoba mencari jalan keluar. “Ya, Tuhan.. Tolong aku” Ucap Kuna dengan napas yang terengah-engah. Tiba-tiba Kuna menyentuh sesuatu yang empuk dan basah. Kuna mencoba menegakan kepalanya, dan.. “Aaaaaaarrrggggghhhh…!” Kuna pun terbangun dari tidurnya, dan terlepas dari mimpi buruknya. Mukanya bersimbah keringat. Kemudian dia beranjak dari tempat tidur lalu bergegas ke kamar Ibunya.

 “Bu.. temenin Kuna tidur, ya” rengek Kuna disamping Ibunya yang sedang tidur pulas

“Bu..” Kuna menggoyangkan badan Ibunya

“Apa, sih, na.” Ibunya mulai terganggu

Temenin Kuna tidur, Bu”

“Kamu itu udah bangkotan! Mentil terus sama Ibu!” Semprot Ibunya.


       Kuna anak yang penakut, ia tidak berani tidur sendiri sejak 15 tahun yang lalu. Diapun sudah mencoba segala cara untuk menghilangkan sifat penakutnya, dari tidur dengan lampu menyala, menyumpal telinganya dengan earphone sambil mendengarkan musik dengan volume yang keras, hingga menyalakan lilin aromatherapy agar pikirannya tenang, tapi semuanya nihil. Ibunya pun sudah bosan mengomentari sifat penakutnya Kuna. Sampai suatu hari Ibunya mengenalkan Kuna dengan dia, yang dapat membuat Kuna berani tidur sendiri hingga malam-malam selanjutnya.


       Suatu malam saat jam menunjukan pukul 01.30, Kuna terjaga. Ia menatap wajah Dika, laki-laki yang ia nikahi 1 bulan lalu sedang tertidur pulas. Kuna merasa gelisah, ada rasa sesak di dadanya membuat matanya sulit dipejamkan lagi. Rasa itu adalah rasa rindu, rindu oleh kehangatan dia yang selalu menemani Kuna tidur sebelum bersama Dika. Kuna perlahan bangkit dari tempat tidurnya, pelan-pelan agar tidak membangunkan Dika. Lalu Ia berjalan menuju lemarinya, dan mengambil bantal yang sudah kumal, dipeluk dan diciumnya bantal itu. Bentuknya tidak sama seperti dulu, seprainya kini berwarna kecoklatan termakan usia, dengan ujungnya sedikit sobek. Kuna mengendus aromanya, ini yang tidak pernah berubah, bau yang sama, bau yang selalu membuat Kuna tenang. Dialah teman sehati Kuna, teman yang mampu membuat kuna melupakan rasa takutnya. Dialah sesuatu yang berharga dalam hidup Kuna selain Dika.

      

Sumber foto: meilodimension.blogspot.com