JOGRES

       

      Sebenarnya gue nggak sengaja nemuin tempat ini. Sekali lewat didepannya, cuma lihat doang. Dua kali lewat, mulai ngelirik. Ketiga kalinya lewat, mulai bertanya "Apaan, sih, ini?". Keempat kalinya, gue baru mutusin untuk berhenti dan mampir di sini.

Ini cuma kedai mie ayam biasa, nggak ada keunikan lainnya, tapi gue penasaran sama kedai ini. Penjualnya seorang laki-laki berusia sekitar 30 tahun, kulit sawo matang, hidung mancung, ada jenggot tipis bertengger di dagunya. Sumpah, gue bukan penasaran sama yang jual, ya, gaes. Gue penasaran sama namanya "Mie Ayam Jogres"

Jogres? Apaan tuh, jogres?

       Oke, sebelum mencari tau lebih lanjut, gue memutuskan untuk memesan mie ayam bakso plus pangsit rebus, dan teh botol S**** sebagai penghilang dahaga. Tampaknya gue udah teracuni iklan yang punya jargon "apapun makananya, minumnya teh botol S****" :D *nggak penting, ya.

Yap, lanjut. 

       Akhirnya, si Abang yang ternyata punya nama Busi alias Budi Setiadji ini mengantarkan mie ayam yang gue pesan tadi. Sambil melontarkan senyum dan berkata "silahkan, Mbak".

       Selain ucapan terima kasih, gue langsung minta Mas Busi (sumpah nggak enak banget, ih, ngucapnya) duduk di depan gue. Kebetulan saat itu kedainya sedang sepi.

Lalu muncullah jiwa reporter gue kala itu, dan mulai bertanya ke Mas Busi tentang kedai mie ayamnya.

"Mas, Jogres itu nama apa? singkatan, apa gimana?"

"iya, Mbak, itu singkatan. Kepanjangannya Jomblo Gresik"

Eh-Lah-Dalah.Koyo ngono toh singkatannya.

"Lho, kok, Jomblo Gresik? emang situ orang Gresik?"

"iya, Mbak"

"Dan situ jomblo?"

"iya, Mbak"

       Sambil makan mie ayamnya, gue minta Mas Busi ceritain sedikit tentang makna kata Jogres ini. Tatapannya menerawang, ingatannya pun mulai terbang ke sebuah cerita cintanya.

"Jadi gini mbak, aku merantau ke Jakarta setelah diputusin sama pacarku. Dia kawin sama laki-laki yang lebih kaya dari aku. Dan dia dibawa ke Jakarta. Aku nekat ke Jakarta juga, berharap aku bisa ketemu lagi sama dia di sini, mba. Aku rela jomblo dulu." ceritanya.

"jadi, Mas Busi belum bisa move on dari pacarnya, ya?" Tanya gue.

"iya, Mbak. Mbak mau cariin saya pacar?"

"kalo, bisa yang orang Gresik juga ya, Mbak, biar deketan" Tambahnya.

 Ebuset, deh, dia kata gue biro jodoh, kali. Lagian susah bener kudu yang orang Gresik. 

       Gue cuma ketawa menutup percakapan sama Mas Busi. Nggak sangka begitu dalamnya cinta Mas Busi sama Perempuannya. Sampai dikejar ke Jakarta, dan bikin kedai mie ayam dengan harapan si Perempuan mampir untuk makan mie ayam buatannya, sambil mengenang tentang mereka berdua. Asli, gue terharu, gaes!.

       Btw, mie ayam buatan Mas Busi enak, lho. Daging ayamnya pakai daging cincang. Minyak yaminnya juga pas, nggak bikin pusing dan mual karena Mas Busi nggak mencampurkan fetsin didalamnya. Pangsitnya yang paling jempol, isi pangsitnya nggak pelit. 1 porsi harganya 13.000 (ada baksonya dua dan pangsit rebusnya dua buah). 

       Kalau ada yang lewat di jalan panjang, Jakarta-Barat, silahkan mampir ke "Mie Ayam Jogres" (itupun kalau masih buka ya, kali aja Mas Busi sudah bisa move on dan menemukan kekasih baru, terus pulang kampung. Siapa tau?)

       Semangat, ya, Mas Busi, semoga segera bertemu dengan cintanya yang hilang :D

#Happy Blogging!

Penampakan mie ayam Jogres