3 pemuda membuka harinya dengan
menyeruput kopi panas, dan mengunyah pisang goreng di warung kopi dekat kosan
Putri. Mereka demen banget nongkrong di sana pagi-pagi,
karena banyak cewek yang bakalan wara-wiri.
“Bro, bro.” panggil Jopi nyolek
pundak 2 rekannya
“Suit.. suit!” Juki dan 2 orang
sobatnya kompak memonyongkan bibir, ketika ada cewek sexy, menggunakan rok mini merah lewat di depan mereka.
“Anjrit, Dian Sastro lewat, cuy!
Semok beudh..” ucap Juki menggebu
“Bro, bro, yang itu, tuh, beugh..
dadanya men.. montok! Jadi pengen diboboin” mata Gabuk beralih ke
cewek lain yang lewat.
“Huh, beleguk sia, ih!” Jopi menoyor kepala Gabuk
“Nape lu? Sorry bro, orang
ganteng, mah, bebas!” Ledek Gabuk
Adalah Juki (Junar Haki), Jopi
(Harjo Setapi), dan Gabuk (Topo). Tiga serangkai yang duduk di Semseter akhir universitas
ternama di Indonesia. Mereka bertiga seperti ditakdirkan selalu bersama sedari
kecil. SD sekolah bareng, SMP bareng juga, SMA sekelas, Kuliah samaan, makan
bareng, tidur bareng, cuma mandi aja yang nggak bareng. Mereka menyebut diri
mereka dengan The Three Mas-mas getir!
Jopi, punya hobi ngupil dan nyiumin kotoran kaki. Gabuk, nggak bisa lihat cewek bahenol dikit, bawaannya langsung pengen
nyosor. Sedangkan Juki, jadi bokepers
alias pecinta film bokep.
“Men, Putri, men” Jopi
menepuk pundak Juki.
Juki buru-buru ngejar dan menjajarkan langkahnya dengan
Putri
“Sore banget Put pulangnya? Bang
Juki nungguin dari tadi” ucap Juki sambil membelai rambut Putri
“Iya, bang. Tadi dapet tugas dari
dosen. Abang jadi mampir kekosan Putri?
“Jadi dong, sayang. Masa udah
nunggu sampe bejamur nggak jadi mampir. Yuk, ah!”
“Yo-ma-bro! Gue cabut, ya! Pacaran dulu biar kayak orang bener” Pamit Juki ke sohibnya, sambil
merangkul pundak Putri dan berlalu
“Bro! Jangan lupa pake
pengaman, ye! Hahaha..” Teriak Gabuk.
Putri mahasiswi semester 6,
tinggi, langsing, kulitnya putih. Ia mempunyai suara yang lembut, sehingga
membuat siapa saja nyaman berada di sampingnya. Itulah yang membuat Juki jatuh
cinta dan telah menjalin hubungan dengan Putri seminggu ini. Tapi karena
kesibukannya, Juki jarang ketemu sama Putri, dan khusus hari ini, Juki
bela-belain supaya bisa kangen-kangenan sama Putri.
Di kamar kosnya, Putri pamit ke Juki untuk mandi. “Bang Juki, Putri
tinggal mandi dulu, ya.”
“Iya cantik, jangan lama-lama
mandinya, nanti abang keburu kangen” ledek Juki sambil meluk Putri dengan erat.
Saat Putri mandi, Juki mulai
iseng ngegratakin isi kamar Putri.
Dia buka lemari bajunya dan melihat koleksi baju putri. Tangannya mulai
menjalar ke sisi lain, ternyata bagian ini adalah tempat putri menyimpan
pakaian dalamnya. Mata juki berbinar, napasnya menderu, sambil memegang satu
persatu pakaian dalam milik Putri.
“Ah, Putri pasti sexy kalau cuma pakai G-string merah ini” ucap Juki sembari
menciumi G-string merah itu.
Bayang-bayang putri berG-string merah
mulai menari-nari di otak Juki.
Sesaat lamunan Juki buyar ketika matanya
melirik sebuah buku berwarna pink.
Rasa penasaran yang besar membuat Juki kepo,
dan membaca buku diary milik Putri.
Masa laluku kelam, aku seperti terperangkap di dimensi yang berbeda.
Aku dihardik, dunia menolak bahkan orangtuaku sendiri. Apa salahku, Tuhan?
Mengapa Engkau menciptakan aku sebagai laki-laki, tapi mempunyai naluri
wanita?
Apa salahku, Tuhan?
Juki, nggak berani baca lanjutannya.
Namun yang lebih membuat Juki kaget, saat ia membuka lembar berikutnya. Di sana
tertempel foto laki-laki berbadan kurus, rambutnya panjang, dan berkulit putih,
mirip sekali dengan Putri.
Masa lalu putri adalah kamu, semoga kamu mau menjadi Putri yang sekarang
Juki kaget. “Jadi tadi gue meluk batangan??? Ohh.. Tidaaaakk!!!” teriak
Juki sambil ngacir, ninggalin kamar Putri yang berantakan.
Di pangkalan tempat mereka nongkrong,
Jopi dan Gabuk kebingungan ngeliat Juki lari pontang-panting.
“Woy Bro! Mau kemane buru-buru
amat? Mau beli pengaman, ye?” Tanya Jopi
“Kagak Bro, gue abis liat embahnya demit!” Teriak Juki sambil
terus berlari meninggalkan sohib-sohibnya yang masih kebingungan.
 |
Sumber Foto: kurangcermat.blogspot.com |